KENAKALAN ANAK-ANAK REMAJA USIA SEKOLAH dan KAITANNYA dengan TEKNOLOGI dan PSIKOLOGI
Pada tulisan saya kali ini saya akan mencoba untuk menjelaskan tentang kenakalan anak-anak remaja usia sekolah dan kaitannya dengan teknologi dan psikologi. Kenakalan remaja sering disebut dengan juvenile delinquency (usia sekolah,pen). Usia remaja adalah saat di mana anak mengalami masa pubertas. Usia remaja saat di mana memasuki usia sekolah pada tingkat Sekolah Menengah/sederajat dan awal perguruan tinggi dengan rata-rata sekitar 16-20 tahun.
Kenakalan anak-anak remaja usia sekolah itu sering terjadi dan bahkan sudah menjadi budaya bagi anak-anak remaja di masa sekolahnya untuk melakukan sebuah kenakalan. Mulai dari resiko yang terkecil hingga resiko yang terbesar yang harus mereka alami sebagai ganjarannya terhadap perbuatannya itu.
Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi kenakalan anak-anak remaja usia sekolah tersebut, di antaranya yaitu karena perilaku orangtua, perceraian, teman dekat, penyalah gunaan teknologi, dan pornografi. Sementara strategi penanggulangannya yaitu dengan penanaman akhlak dalam keluarga, meningkatkan kualitas kesalehan, dan memperluas wawasan mereka.
Kalau kita perhatikan teknologi di zaman modern ini telah menjelma ke dalam berbagai bentuk yang menarik, canggih, dan mengasyikan. Seiring dengan perkembangan iptek dan pengaruh globalisasi yang masuk dari luar ke dalam menyebabkan adanya proses asimilasi antara budaya dan gaya hidup global. Semakin hari, teknologi ini pun semakin memanjakan manusia dalam berbagai bidang. Kemajuan di bidang teknologi apabila tidak dibarengi dengan penanaman akhlaq mulia, maka akan menjadi bumerang kepada anak-anak remaja usia sekolah yang sedang berjuang untuk mencari jati diri. Setiap hari acara televisi menyuguhkan tontonan gratis tentang seks, kekerasan dan horror. Ditambah lagi dengan situs-situs free di internet yang menginformasikan berita-berita seks bebas dan gambar-gambar porno yang dapat diakses dengan mudah melalui computer maupun telepon seluler. Akibatnya, kejahatan remaja modern terkadang bersikap dan bertindak melampaui batas. Tidak jarang sadisme itu dilakukan karena hal sepele bahkan sama sekali tidak dilatar belakangi oleh masalah yang berat. Perbuatan itu dilakukan hanya karena iseng dan coba-coba, yang merupakan perilaku instant.
Gaya hidup remaja glamour yang dipertontonkan melalui media cetak maupun media elektronik secara tidak langsung akan mempengaruhi sikap dan akan membentuk sebuah karakter baru tentang penampilan serta gaya hidup seseorang kedepannya. Perilaku seperti inilah yang membuat anak-anak remaja jaman sekarang semakin tidak terdidik akhlak dan kepribadiannya.
Oleh sebab itu pengaruh pola asuh di dalam lingkungan keluarga pun menjadi faktor utama mengapa seorang anak mengalami kenakalan remaja usia sekolah. Tugas kita sebagai orangtua yaitu selalu membimbing dan mengawasi setiap perkembangan anak kita baik dari sisi psikologis maupun keimanannya agar si anak tidak mudah terjerumus atau mudah terpengaruh efek dari globalisasi tersebut tanpa memilah milah mana yang baik dan mana yang buruk untuk perkembangannya kedepan. Serta terus dukung segala aktifitas yang anak lakukan baik di dalam maupun di luar rumah agar si anak merasa di hargai dan tidak salah jalan dalam memngambil keputusan. Untuk lebih jelasnya bias di lihat di alamat berikut : http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4606118.pdf