Kamis, 29 Desember 2011

Kenakalan anak-anak remaja usia sekolah


KENAKALAN ANAK-ANAK REMAJA USIA SEKOLAH dan KAITANNYA dengan TEKNOLOGI dan PSIKOLOGI

Pada tulisan saya kali ini saya akan mencoba untuk menjelaskan tentang kenakalan anak-anak remaja usia sekolah dan kaitannya dengan teknologi dan psikologi. Kenakalan remaja sering disebut dengan juvenile delinquency (usia sekolah,pen). Usia remaja adalah saat di mana anak mengalami masa pubertas. Usia remaja saat di mana memasuki usia sekolah pada tingkat Sekolah Menengah/sederajat dan awal perguruan tinggi dengan rata-rata sekitar 16-20 tahun.
Kenakalan anak-anak remaja usia sekolah itu sering terjadi dan bahkan sudah menjadi budaya bagi anak-anak remaja di masa sekolahnya untuk melakukan sebuah kenakalan. Mulai dari resiko yang terkecil hingga resiko yang terbesar yang harus mereka alami sebagai ganjarannya terhadap perbuatannya itu.
Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi kenakalan anak-anak remaja usia sekolah tersebut, di antaranya yaitu karena perilaku orangtua, perceraian, teman dekat, penyalah gunaan teknologi, dan pornografi. Sementara strategi penanggulangannya yaitu dengan penanaman akhlak dalam keluarga, meningkatkan kualitas kesalehan, dan memperluas wawasan mereka.
Kalau kita perhatikan teknologi di zaman modern ini telah menjelma ke dalam berbagai  bentuk yang menarik, canggih, dan mengasyikan. Seiring dengan perkembangan iptek dan pengaruh globalisasi yang masuk dari luar ke dalam menyebabkan adanya proses asimilasi antara budaya dan gaya hidup global.  Semakin hari, teknologi ini pun semakin memanjakan manusia dalam berbagai bidang. Kemajuan di bidang teknologi apabila tidak dibarengi dengan penanaman  akhlaq mulia, maka akan menjadi bumerang kepada anak-anak remaja usia sekolah  yang sedang berjuang untuk mencari jati diri. Setiap hari acara televisi menyuguhkan tontonan gratis tentang seks, kekerasan dan horror. Ditambah lagi dengan situs-situs free di internet yang menginformasikan berita-berita seks bebas dan gambar-gambar porno yang dapat diakses dengan mudah melalui  computer maupun telepon seluler. Akibatnya, kejahatan remaja modern terkadang  bersikap dan bertindak melampaui batas. Tidak jarang sadisme itu dilakukan karena hal sepele bahkan sama sekali tidak dilatar belakangi oleh masalah yang berat. Perbuatan itu dilakukan hanya karena iseng dan coba-coba, yang merupakan perilaku instant.
 Gaya  hidup remaja glamour yang dipertontonkan melalui media cetak maupun media elektronik secara tidak langsung akan mempengaruhi sikap dan akan membentuk sebuah karakter baru tentang penampilan serta gaya hidup seseorang kedepannya. Perilaku seperti inilah yang membuat anak-anak remaja jaman sekarang semakin tidak terdidik akhlak dan kepribadiannya.
Oleh sebab itu pengaruh pola asuh di dalam lingkungan keluarga pun menjadi faktor utama mengapa seorang anak mengalami kenakalan remaja usia sekolah. Tugas kita sebagai orangtua yaitu selalu membimbing dan mengawasi setiap perkembangan anak kita baik dari sisi psikologis maupun keimanannya agar si anak tidak mudah terjerumus atau mudah terpengaruh efek dari globalisasi tersebut tanpa memilah milah mana yang baik dan mana yang buruk untuk perkembangannya kedepan. Serta terus dukung segala aktifitas yang anak lakukan baik di dalam maupun di luar rumah agar si anak merasa di hargai dan tidak salah jalan dalam memngambil keputusan. Untuk lebih jelasnya bias di lihat di alamat berikut : http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4606118.pdf

4 komentar:

  1. teknologi emg pengaruh bgt ya terutama buat anak2. tgs orang tua yg harus memperhatikan setiap apa yg mereka lakukan.
    like this...good. ^_^

    BalasHapus
  2. ya benar sekali. tgs para ortu yaitu hrus lebih ekstra keras lg mmperhatikan perkembangan anak2'a. trima kasih ika :)

    BalasHapus
  3. artikel yang bagus dan sesuai dengan keadaan jaman, tetapi bagaimana pendapat anda apabila orang tua telah bercerai dan sang anak tinggal bersama ayahnya dan sedangkan sang ayah sibuk bekerja sedangkan anak hanya sendiri di rumah. langkah apa yg dapat dilakukan untuk menghadapi kenakalan remaja tersebut ?

    BalasHapus
  4. menurut saya sebaiknya sang ayah tetap memperhatikan perilaku anak baik diluar maupun didalam rumah dan tetap memberikan perhatian yang cukup kepada sang anak agar si anak tidak merasa kesepian dan tidak melampiaskan rasa kangen dan kesepiannya itu kepada orang yang salah/pacarnya. dengan demikian itu salah satu alternatif yg baik untuk mengurangi kemungkinan si anak melakukan hal tersebut...

    BalasHapus