Manusia adalah
makhluk sosial, sebagai makhluk sosial pasti kita tidak bisa hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain. Untuk meminta bantuan kepada orang lain jika kita
membutuhkan maka diperlukan interaksi sosial antar individu satu sama lain. Salah
satu bentuk dasar interaksi sosial itu adalah “komunikasi” yang saat
ini akan saya bahas.
Pertama-tama apa
sih komunikasi itu? Apa dari kalian ada yang tahu? Pastinya kita semua sudah
tahu atau bahkan sudah sangat mengenal apa itu komunikasi. Komunikasi adalah pemindahan informasi dari seseorang kepada orang
lain, harapannya orang tersebut dapat menginterpretasikan sesuai tujuan
harapannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dan pasti melakukan
komunikasi, baik di lingkungan rumah, di sekolah, di tempat bermain, dsb. Komunikasi
sangat berpengaruh penting bagi kehidupan sosial semua orang.
Menurut Shanon
dan Weaver
model komunikasi adalah komunikasi satu arah (unidirectional). Model komunikasi ini terdapat 4 komponen yaitu
sumber, transmitter, penerima dan tujuan. Komunikasi satu arah ini tidak cocok
dan kurang efektif jika digunakan untuk komunikasi interpersonal yang
melibatkan 2 arah yang saling berkomunikasi karena orang tersebut secara terus
menerus mengirimkan dan menerima pesan sehingga perlu adanya feedback (umpan balik) agar tercapainya
maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh komunikan kepada komunikator.
Saluran-saluran
komunikasi ada 5 yaitu bahasa dan parabahasa, tatapan mata (gaze), ekspresi wajah, gerakan dan sikap
tubuh, sentuhan (touch).
1.
Bahasa dan parabahasa.
Bahasa : menggunakan kata-kata yang dikomunikasikan ke
dalam kalimat level maknanya sangat beragam.
Misalnya : makna konotasi dan denotasi.
“kambing hitam” → kambing berwarna hitam /
menyalahkan.
Parabahasa : suara dan modivikasi vocal. Menyampaikan arti
tanpa memperhitungkan bahasa tertentu berkenaan dengan bagaimana mengatakan
sesuatu.
Misalnya : tekanan (pitch), irama (rhytm),
intensitas dan jeda (pause).
“tertawa,menangis,mengerang,dsb”
2.
Tatapan mata (gaze).
Dengan mata kita bisa melihat tingkah laku non verbal,
ada 5 fungsi spesifik tingkah laku menatap dari Miles Patterson (1982)
:
a.
Memberikan informasi : dengan tatapan
seseorang berusaha memberikan informasi.
b.
Mengatur interaksi : berperan dalam mengawali
dan mempertahankan perbincangan yang telah dimulai.
c.
Mengekpresikan keintiman : ekspresi keterlibatan
suatu hubungan.
d.
Melatih control : sering dikaitkan dengan usaha
menunjukkan control.
e.
Memfasilitasi penyelesaian tugas : memfasilitasi
komunikasi orang-orang yang bekerja sama.
3.
Ekpresi wajah.
Lebih dari sekedar komunikasi emosi kepada orang lain,
tetapi juga melahirkan emosi pada orang yang menampilkannya.
4.
Gerakan dan sikap tubuh.
Dalam komunikasi melibatkan anggota tubuh yaitu :
a.
Kinesik : klasifikasi skema gerakan tubuh,
sebagai analogik linguistic.
b.
Ilusiator : tingkah laku non verbal yang
berkaitan langsung dengan bahasa lisan.
c.
Emblem : tindakan non verbal yang secara jelas
dimengerti dengan ibu jari dan telunjuk, sedang jari lainnya berdiri tegak.
5.
Sentuhan (touch).
Cara berkomunikasi yang paling mendasar. Dengan sentuhan
yang tidak disengajapun bisa mempengaruhi tingkah laku.
Dimensi-dimensi dasar komunikasi
Ø Osgood,
suci & Tannenbaum (1957) konsentrasi pada material verbal ada 3
dimensi : evaluasi, control dan aktivitas.
Ø Scholsberg
(1954), dimensinya : menyenangkan/tidak menyenangkan.
Perhatian/penolakan.
Tenang/tegang.
Ø Albert
mehrabian (1969), dimensinya : immediacy, relaxation dan activity.
Model komunikasi
1. Ekuilibrium
(Michael argyle & janet
dean 1965).
Tiap pertemuan
interpersonal menimbulkan tekanan untuk dekat atau jauh (mencari situasi yang
seimbang).
2. Arousal
(miles
Patterson 1978).
Memperhitungkan reaksi
berbalasan atau kompensasi akibat hilangnya ekuilibrium (mencari situasi yang
sesuai).
Prinsip kooperatif (Grice 1975)
→ tiap partisipan mengasumsikan
orang lain informative, dapat dipercaya, relevan dan tidak bertele-tele.
Tipuan komunikasi
Tipuan komunikasi
Dalam berkomunikasi informasi
yang disampaikan terkadang tidak sesuai. Menurut Saxe (1991) penipuan
merupakan bentuk komunikasi yang ada dimana-mana.
Cara-cara berbohong :
a. Membuat
pernyataan factual yang lebih sedikit dari biasanya.
b. Menyampaikan
pesan secara samar-samar.
c. Membuat
pengumuman yang maknanya luas.
d. Menimbulkan
kesenjangan dalam percakapan.
v Seorang
pembohong cenderung berbicara dalam tekanan yang lebih tinggi.
v Ekspresi
wajah kurang dapat menjadi indicator kebohongan.
v Tetapi
orang dengn self-monitoring tinggi lebih berhasil mengontrol kebohongan.
Komunikasi dan interaksi sosial
v Komunikasi
menghubungkan seseorang dengan orang lain.
v Dengan
komunikasi seluruh identitas dan keyakinan dipertajam.
Dalam komunikasi dapat
mengkonfirmasikan dugaan awal seseorang.
→self-fulfilling prophecy : “jika
kita baik pada orang lain maka orang lain akan baik kepada kita”.
Kita memperoleh reaksi yang
sesuai dengan dugaan yang telah kita miliki sebelumnya John Darley dan Rusell
Fazio (1980) menyebutnya Expectancy
confirmation sequence.
DAFTAR PUSTAKA
v Fotocopyan
psikologi sosial semester 3.
artikel yg bagus...bermanfaat bgt buat khidupan kita sehari2..nice!!
BalasHapusluar biasa tulisannya ,. :D
BalasHapustulisan yang dibahas sangat menarik dan menambah informasi.
BalasHapusmakasi infonya... :)
all : makasih ya komentarnya. semoga bermanfaat ya untuk kita semua. :)
BalasHapus