Kamis, 05 April 2012

Komunikasi Antar Pribadi


Manusia adalah makhluk sosial, sebagai makhluk sosial pasti kita tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk meminta bantuan kepada orang lain jika kita membutuhkan maka diperlukan interaksi sosial antar individu satu sama lain. Salah satu bentuk dasar interaksi sosial itu adalah “komunikasi” yang saat ini akan saya bahas.
Pertama-tama apa sih komunikasi itu? Apa dari kalian ada yang tahu? Pastinya kita semua sudah tahu atau bahkan sudah sangat mengenal apa itu komunikasi. Komunikasi adalah pemindahan informasi dari seseorang kepada orang lain, harapannya orang tersebut dapat menginterpretasikan sesuai tujuan harapannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dan pasti melakukan komunikasi, baik di lingkungan rumah, di sekolah, di tempat bermain, dsb. Komunikasi sangat berpengaruh penting bagi kehidupan sosial semua orang.
Menurut Shanon dan Weaver model komunikasi adalah komunikasi satu arah (unidirectional). Model komunikasi ini terdapat 4 komponen yaitu sumber, transmitter, penerima dan tujuan. Komunikasi satu arah ini tidak cocok dan kurang efektif jika digunakan untuk komunikasi interpersonal yang melibatkan 2 arah yang saling berkomunikasi karena orang tersebut secara terus menerus mengirimkan dan menerima pesan sehingga perlu adanya feedback (umpan balik) agar tercapainya maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh komunikan kepada komunikator.
Saluran-saluran komunikasi ada 5 yaitu bahasa dan parabahasa, tatapan mata (gaze), ekspresi wajah, gerakan dan sikap tubuh, sentuhan (touch).
1.       Bahasa dan parabahasa.
Bahasa : menggunakan kata-kata yang dikomunikasikan ke dalam kalimat level maknanya sangat beragam.
Misalnya : makna konotasi dan denotasi.
“kambing hitam” kambing berwarna hitam / menyalahkan.

Parabahasa : suara dan modivikasi vocal. Menyampaikan arti tanpa memperhitungkan bahasa tertentu berkenaan dengan bagaimana mengatakan sesuatu.
Misalnya : tekanan (pitch), irama (rhytm), intensitas dan jeda (pause).
“tertawa,menangis,mengerang,dsb”

2.       Tatapan mata (gaze).
Dengan mata kita bisa melihat tingkah laku non verbal, ada 5 fungsi spesifik tingkah laku menatap dari Miles Patterson (1982) : 
a.       Memberikan informasi : dengan tatapan seseorang  berusaha memberikan informasi.
b.      Mengatur interaksi : berperan dalam mengawali dan mempertahankan perbincangan yang telah dimulai.
c.       Mengekpresikan keintiman : ekspresi keterlibatan suatu hubungan.
d.      Melatih control : sering dikaitkan dengan usaha menunjukkan control.
e.      Memfasilitasi penyelesaian tugas : memfasilitasi komunikasi orang-orang yang bekerja sama.

3.       Ekpresi wajah.
Lebih dari sekedar komunikasi emosi kepada orang lain, tetapi juga melahirkan emosi pada orang yang menampilkannya.

4.       Gerakan dan sikap tubuh.
Dalam komunikasi melibatkan anggota tubuh yaitu :
a.       Kinesik : klasifikasi skema gerakan tubuh, sebagai analogik linguistic.
b.      Ilusiator : tingkah laku non verbal yang berkaitan langsung dengan bahasa lisan.
c.       Emblem : tindakan non verbal yang secara jelas dimengerti dengan ibu jari dan telunjuk, sedang jari lainnya berdiri tegak.

5.       Sentuhan (touch).
Cara berkomunikasi yang paling mendasar. Dengan sentuhan yang tidak disengajapun bisa mempengaruhi tingkah laku.

Dimensi-dimensi dasar komunikasi
Ø  Osgood, suci & Tannenbaum (1957) konsentrasi pada material verbal ada 3 dimensi : evaluasi, control dan aktivitas.
Ø  Scholsberg (1954), dimensinya : menyenangkan/tidak menyenangkan.
Perhatian/penolakan.
Tenang/tegang.
Ø  Albert mehrabian (1969), dimensinya : immediacy, relaxation dan activity.

Model komunikasi
1.       Ekuilibrium (Michael argyle & janet dean 1965).
Tiap pertemuan interpersonal menimbulkan tekanan untuk dekat atau jauh (mencari situasi yang seimbang).

2.       Arousal (miles Patterson 1978).
Memperhitungkan reaksi berbalasan atau kompensasi akibat hilangnya ekuilibrium (mencari situasi yang sesuai).

Prinsip kooperatif (Grice 1975)
tiap partisipan mengasumsikan orang lain informative, dapat dipercaya, relevan dan tidak bertele-tele.
Tipuan komunikasi
Tipuan komunikasi
Dalam berkomunikasi informasi yang disampaikan terkadang tidak sesuai. Menurut Saxe (1991) penipuan merupakan bentuk komunikasi yang ada dimana-mana.
Cara-cara berbohong :
a.       Membuat pernyataan factual yang lebih sedikit dari biasanya.
b.      Menyampaikan pesan secara samar-samar.
c.       Membuat pengumuman yang maknanya luas.
d.      Menimbulkan kesenjangan dalam percakapan.

v  Seorang pembohong cenderung berbicara dalam tekanan yang lebih tinggi.
v  Ekspresi wajah kurang dapat menjadi indicator kebohongan.
v  Tetapi orang dengn self-monitoring tinggi lebih berhasil mengontrol kebohongan.
Komunikasi dan interaksi sosial
v  Komunikasi menghubungkan seseorang dengan orang lain.
v  Dengan komunikasi seluruh identitas dan keyakinan dipertajam.
Dalam komunikasi dapat mengkonfirmasikan dugaan awal seseorang.
self-fulfilling prophecy : “jika kita baik pada orang lain maka orang lain akan baik kepada kita”.
Kita memperoleh reaksi yang sesuai dengan dugaan yang telah kita miliki sebelumnya John Darley dan Rusell Fazio (1980) menyebutnya Expectancy confirmation sequence.

DAFTAR PUSTAKA
v  Fotocopyan psikologi sosial semester 3.

4 komentar:

  1. artikel yg bagus...bermanfaat bgt buat khidupan kita sehari2..nice!!

    BalasHapus
  2. tulisan yang dibahas sangat menarik dan menambah informasi.
    makasi infonya... :)

    BalasHapus
  3. all : makasih ya komentarnya. semoga bermanfaat ya untuk kita semua. :)

    BalasHapus