Hallo semuanya,,, akhirnya
kita ketemu lagi. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Hubungan Interpersonal. Sebelumnya
apakah dari kalian ada yang tahu apa hubungan interpersonal, Ayo coba kalian
jelaskan apa hubungan interpersonal itu?
A.
Definisi Hubungan
Interpersonal.
Kalau menurut saya sih hubungan interpersonal
adalah suatu kondisi atau keadaan bagaimana cara kita mengenali diri kita
terhadap lingkungan sekitar, apakah kita sudah mengetahui siapa diri kita dan
apa hal yang terbaik yang prenah kita lakukan. Contoh orang yang tidak memiliki
interpersonal yaitu gampang emosi, marah yang meledak ledak dan mudah putus asa
atau tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan yang dapat merubahnya lebih
baik. Orang yang mempunyai banyak teman dan dapat menjadi orang yang fleksibel
adalah orang yang mampu membaca situasi disekitarnya dan dapat beradaptasi
dengan lingkungan. Tapi ada definisi lain
berdasarkan sumber yang tepat dan benar tentang hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal
adalah dimana ketika kita berkomunikasi kita bukan sekedar menyampaikan isi
pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita
berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan
relationship.
Hubungan
interpersonal mempunyai
4 model yang diantaranya meliputi :
1.
Model
pertukaran sosial (social exchange model).
Hubungan
interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi
karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan
tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat
negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).
2.
Model peranan (role
model).
Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung
sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat
masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai
ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki
ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan
mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang
tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan
tertentu.
3.
Model permainan (games
people play model).
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional.
Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam
bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3
bagian yaitu :
a)
Kepribadian
orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku
yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
b)
Kepribadian
orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara
rasional).
c)
Kepribadian
anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman
kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan
kesenangan).
4.
Model
Interaksional (interacsional model).
Model
ini memandang hubungann interpersonal sebagai suatu sistem . Setiap sistem
memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini
menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.
B. Pembentukan
kesan dan Ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan.
Adapun tahap-tahap
dalam hubungan interpersonal yakni meliputi :
1.
Pembentukan.
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan.
Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase
pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak
untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha
menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka
merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap
ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal,
keadaan keluarga dan sebagainya.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan
dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:
a)
informasi
demografis.
b)
sikap
dan pendapat (tentang orang atau objek).
c)
rencana
yang akan datang.
d)
kepribadian.
e)
perilaku
pada masa lalu.
f)
orang
lain serta,
g)
hobi
dan minat.
2.
Peneguhan Hubungan.
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi
selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal,
diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada
empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu:
a)
keakraban (pemenuhan kebutuhan
akan kasih sayang antara komunikan dan komunikator).
b)
Kontrol (kesepakatan antara
kedua belah pihak yang melakukan komunikasi dan menentukan siapakah yang lebih
dominan didalam komunikasi tersebut).
c)
respon yang tepat (feedback atau umpan
balik yang akan terima jangan sampai komunikator salah memberikan informasi
sehingga komunikan tidak mampu memberikan feedback yang tepat).
d)
nada emosional yang tepat (keserasian suasana
emosi saat komunikasi sedang berlangsung).
C.
Model
Peran, konflik adequacy peran serta auntensitas dalam hubungan peran.
Model peran.
Menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung
sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah
yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila
setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya.
Model Interaksional.
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu
sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan.
Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan
bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Pemutusan Hubungan Menurut R.D. Nye
dalam bukunya yang berjudul Conflict Among
Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan
pemutusan hubungan, yaitu:
a) Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan
orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan
merendahkan orang lain.
b) Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lainsehingga orang
tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.
c) Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan
bersama tidak tercapai.
d) Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui
menyinggung perasaan yang lain.
e) Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.
Jenis Hubungan Interpersonal.
Terdapat
beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu :
a)
Berdasarkan
jumlah individu yang terlibat.
a.1)
Hubungan diad.
hubungan atara dua individu. Kebanyakan hubungan kita
dengan orang lain bersifat diadik. William Wilmot mengemukakan beberapa ciri
khas hubungan diad, dimana setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus,
individu dalam hubungan diad menampilkan wajah yang berbeda dengan‘wajah’yang
ditampilkannya dalam hubungan diad yang lain, dan pada hubungan diad berkembang
pola komunikasi (termasuk pola berbahasa) yang unik/ khas yang akan membedakan
hubungan tersebut dengan hubungan diad yang lain.
a.2) Hubungan
Triad.
hubungan antara tiga orang. Hubungan triad ini memiliki
ciri lebih kompleks, tingkat keintiman/ kedekatan anatar individu lebih rendah,
dan keputusan yang diambil lebih didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam
hubungan diad, keputusan diambil melalui negosiasi).
b)
Berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai.
b.1) Hubungan tugas.
merupakan sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan
menyelesaikan sesuatu yang tidak dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok
untuk mengerjakan tugas, dan lain-lain.
b.2) Hubungan Sosial.
merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan tujuan
untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini terbentuk (baik secara personal dan
sosial). Sebagai contoh adalah hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua orang
kenalan saat makan siang dan sebagianya.
c)
Berdasarkan
jangka waktu.
c.1) Hubungan jangka pendek.
Merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar.
Misalnya hubungan antara dua orang
yang saling menyapa ketika bertemu di jalan.
c.2) Hubungan jangka panjang.
berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin lama suatu
hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya berupa
emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya).
d)
Berdasarkan
tingkat kedalaman atau keintiman.
kedalaman atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan
hubungan akrab atau intim. Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama sekali
tidak dalam atau impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim
ditandai dengan penyingkapan diri (self-disclosure).
Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal, yaitu :
a)
Komunikasi efektif.
b)
Ekspresi wajah.
c)
Kepribadian.
d)
Stereotyping.
e)
Daya tarik.
f)
Ganjaran.
g)
Kompetensi.
D. Intimasi dan Hubungan Pribadi.
Pendapat beberapa ahli mengenai intimasi, di antara lain yaitu :
a)
Shadily
dan Echols (1990) mengartikan intimasi sebagai kelekatan yang kuat yang
didasarkan oleh saling percaya dan kekeluargaan.
b)
Sullivan
(Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku
penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang
lain.
c)
Steinberg
(1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah
ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama
lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih
bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama.
d)
Levinger
& Snoek (Brernstein dkk, 1988) merupakan suatu bentuk hubungan yang berkembang dari
suatu hubungan yang bersifat timbal balik antara dua individu. Keduanya saling
berbagi pengalaman dan informasi, bukan saja pada hal-hal yang berkaitan dengan
fakta-fakta umum yang terjadi di sekeliling mereka, tetapi lebih bersifat
pribadi seperti berbagi pengalaman hidup, keyakinan-keyakinan, pilihan-pilihan,
tujuan dan filosofi dalam hidup. Pada tahap ini akan terbentuk perasaan atau
keinginan untuk menyayangi, memperdulikan, dan merasa bertangung jawab terhadap
hal-hal tertentu yang terjadi pada orang yang dekat dengannya.
e)
Atwater
(1983) mengemukakan bahwa intimasi mengarah pada suatu
hubungan yang bersifat informal, hubungan kehangatan antara dua orang yang
diakibatkan oleh persatuan yang lama. Intimasi mengarah pada keterbukaan
pribadi dengan orang lain, saling berbagi pikiran dan perasaan mereka yang
terdalam. Intimasi semacam ini membutuhkan komunikasi yang penuh makna
untuk mengetahui dengan pasti apa yang dibagi bersama dan memperkuat ikatan
yang telah terjalin. Hal tersebut dapat terwujud melalui saling berbagi dan
membuka diri, saling menerima dan menghormati, serta kemampuan untuk
merespon kebutuhan orang lain (Harvey dan Omarzu dalam Papalia dkk, 2001).
hubungan yang bersifat informal, hubungan kehangatan antara dua orang yang
diakibatkan oleh persatuan yang lama. Intimasi mengarah pada keterbukaan
pribadi dengan orang lain, saling berbagi pikiran dan perasaan mereka yang
terdalam. Intimasi semacam ini membutuhkan komunikasi yang penuh makna
untuk mengetahui dengan pasti apa yang dibagi bersama dan memperkuat ikatan
yang telah terjalin. Hal tersebut dapat terwujud melalui saling berbagi dan
membuka diri, saling menerima dan menghormati, serta kemampuan untuk
merespon kebutuhan orang lain (Harvey dan Omarzu dalam Papalia dkk, 2001).
Dalam suatu hubungan
juga perlu adanya companionate love, passionate love dan intimacy love. Karena apabila
kurang salah satu saja di dalam suatu hubungan atau mungkin hanya salah satu di
antara ketiganya itu di dalam suatu hubungan maka yang akan terjadi adalah
hubungan tersebut tidak akan berjalan dengan langgeng atau awet, justru sebaliknya
setiap pasangan tidak merasakan kenyamanan dari pasangannya tersebut sehingga
yang terjadi adalah hubungan tersebut bubar dan tidak akan ada lagi harapan
untuk membangun hubungan yang harmonis dan langgeng.
Komunikasi yang
selalu terjaga, kepercayaan, kejujuran dan saling terbuka pun menjadi modal
yang cukup untuk membina hubungan yang harmonis. Maka jangan kaget apabila
komunikasi kita dengan pasangan tidak berjalan dengan mulus atau selalu terjaga
bisa jadi hubungan kita akan terancam bubar atau hancur. Tentu saja itu akan
menyakitkan hati kita dan setiap pasangan di dunia ini pun tidak pernah
menginginkan hal berikut.
Sekian tulisan saya
kali ini semoga bermanfaat untuk kita semua, akhir kata saya ucapkan
wassalamualaikum wr wb.
SUMBER
:
·
Aronson
,Elliot .(2005).social psychology
.upper saddle river :person prentice hall
·
Hall,
S Calvin., Lindzey , Gardner., (2009). teori - teori psikodinamika,
yogyakarta:kanisius
·
Jalaluddin
Rakhmat (1998): Psikologi Komunikasi, Edisi 12, PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.
pembahasan berat nih kayanya oppa..
BalasHapustapi buat keseharian banget yah
good share oppa :)
inti'a adl adaptasi dan dharuskan fleksibel agar qta dlm berkomunikasi dgn org tdk kaku,thx sangat bermanfaat.
BalasHapusBagus juga (y)
BalasHapusNice article.