Rabu, 26 Oktober 2011

manusian dan kebudayaan

TENTANG MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh allah SWT yang memiliki akal budi,akhlak yang baik dan derajat yang paling tinggi di hadapan allah SWT dibandingkan makhluk ciptaanNya yang lain. Manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri karena manusia hidup selalu membutuhkan bantuan dari orang lain, baik dalam kehidupan sehari-hari sampai ia kembali kehadapan Yang Maha Kuasa.  Sementara kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan terus menerus disuatu wilayah yang telah menjadi kebiasaan bagi setiap anggota masyarakat di wilayah tersebut. 
Dipandang dari sudut antropologi, manusia dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:
-          Manusia sebagai makhluk biologi.
-          Manusia sebagai makhluk sosio-budaya.
Sebagai makhluk biologi, manusia dipelajari dalam ilmu biologi atau anatomi. Dan sebagai makhluk sosio-budaya manusia dipelajari dalam antropologi budaya. Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia dengan akal budinya dan struktur fisiknya dapat mengubah lingkungan berdasarkan pengalamannya.
Akhirnya terdapat suatu konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisis masalh-masalah hidup sosial-kebudayaan manusia. Mengapa hanya manusia saja yang dapat memiliki kebudayaan? Hal ini dikarenakan manusia dapat belajar dan dapat memahami bahasa, yang kesemuanya itu bersumber pada akal manusia.
Pandangan seorang responden tentang manusia dan kebudayaan:
Adietya, 16 tahun, Pelajar SMA.
Kebudayaan adalah objek dari aplikasi sikap individu manusia itu sendiri. Setiap individu memiliki budaya masing-masing bahkan di Indonesia memiliki berbagai macam suku dan budaya yang timbul dan berkembang dari individu dan setiap individu terdapat budaya di dalam diri masing-masing. Namun, masih perlu di kembangkan dan di pertahankan lagi buadaya-budaya yang ada di Indonesia agar tidak dimiliki oleh Negara lain
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hanya manusia yang dapat menghasilkan kebudayaan, dan sebaliknya bahwa kebudayaan tersebut tidak akan ada tanpa adanya manusia. Dan apabila manusia dan kebuayaan itu tidak seimbang komposisinya maka tidak akan ada hubungan yang kuat ataupun erat antara manusia dan kebudayaan itu sendiri, dan secara tidak langsung kebudayaan itu akan hilang oleh sendirinya dalam diri manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar